Bye Bye Windows Vista
Selasa (11/4/2017), sistem operasi Windows Vista resmi dimatikan. Hal ini seiring dengan tenggat waktu yang diberikan oleh Microsoft dalam hal pemberian dukungan.
Setelah 11 April 2017, Microsoft tidak akan lagi memberikan pembaruan (update) keamanan untuk Windows Vista. Siapa pun yang masih menggunakan OS ini, berisiko lebih besar mendapat serangan.
Vista sebenarnya tetap bisa digunakan di PC atau laptop. Namun pengguna rentan terhadap serangan keamanan cyber karena tidak ada dukungan dari Microsoft untuk menambal bug. Terlebih lagi, dukungan Microsoft untuk browser Internet Explorer 9 yang merupakan padanan Windows Vista juga sudah dihentikan.
Oleh karena itu, pengguna Windows Vista disarankan melakukan upgrade ke OS yang lebih baru, yakni Windows 10.
Vista sendiri sebenarnya bukanlah sistem operasi populer. Saat ini pangsa pasarnya cuma mengambil 0,78 persen dari semua sistem operasi untuk komputer.
Ketika dirilis sekitar 10 tahun lalu, atau pada 2007, Vista sebenarnya digadang-gadang sebagai penerus Windows XP. Tetapi apa daya, popularitas XP tak terkalahkan karena Vista menyimpan banyak bug pada fitur-fiturnya.
Vista dikecam karena kinerjanya lambat, memiliki banyak lubang keamanan, dan fitur proteksi memori yang tidak seperti yang diharapkan. Selain itu, saat dirilis, banyak perangkat PC yang belum bisa menjalankannya secara efisien.
Pasar pun bereaksi negatif. Pabrikan PC AS, Dell mengumumkan akan kembali menggunakan OS Windows XP (pre-installed) di komputer-komputer barunya yang dikapalkan.
Kemudian pada akhir 2008, Microsoft terpaksa harus menunda rencana penghentian pengiriman PC dengan Windows XP sekitar enam bulan, akibat belum siapnya pasar dengan Vista.
Microsoft kemudian membuat rencana cadangan dengan merilis Windows 7 pada akhir 2009, dua tahun setelah Vista dirilis.
Walau masih memiliki beberapa kekurangan, Windows 7 dianggap penerus XP yang sukses dan masih banyak dipakai hingga kini.
Windows 8 dan 8.1 menyusul kemudian berturut-turut pada 2012 dan 2013. Namun keduanya juga mendapat penerimaan yang buruk, gara-gara tombol Start Menu yang dirombak.
Microsoft nampaknya masih berusaha untuk mencari cara memperkenalkan OS baru, namun tetap membuat penggunanya tidak senang.
Microsoft lantas mencari cara lain agar masyarakat mau beralih dari XP yang kini pun sudah dihentikan dukungannya, yakni dengan merilis Windows 10 pada 2015. Windows 10 diklaim mendapat penerimaan positif sesuai ekspektasi.
Windows 10 dan hambatannya
Walau pangsa pasar Windows 10 terus naik, masih banyak industri dan perusahaan yang masih mengandalkan Windows XP. Sebuah survei menyebut pengguna Windows XP kantoran saat ini masih ada sebanyak 59 persen, sementara Vista sebanyak 9 persen.
Windows 10 sendiri menurut Netmarketshare, memiliki pangsa pasar dunia sebesar 25 persen, masih jauh dari Windows 7 yang sebesar 49 persen yang sekaligus masih menjadi OS Windows terpopuler saat ini.
Usaha Microsoft dalam mepopulerkan Windows 10 terus berlanjut. Sayangnya, beberapa cara yang dilakukan Microsoft mendapat kritikan, seperti memaksa pengguna beralih dengan menampilkan pop-up dan download otomatis.
Microsoft bahkan sampai mendapatkan tuntutan dari salah seorang pengguna Windows, gara-gara file-nya hilang semua akibat download otomatis Windows 10.
Hambatan lain yang dihadapi Microsoft adalah kemampuannya menangani data dan keamanan privasi pengguna. Windows 10 mendapat kritikan akan jumlah informasi yang dikumpulkan.
Bagaimanapun, Microsoft pasti bakal melanjutkan strateginya dengan penghentian dukungan Windows 7 suatu saat nanti, membuat orang-orang mau tak mau beralih ke Windows 10.
Comments ()